Sudah hampir 2 bulan sejak dari kasus pertama Corona ditemukan di Indonesia, semua rutinitas berubah secara drastis, dari mulai hal yang paling sering dianggap kecil saat sebelum ada wabah ini seperti cuci tangan atau penggunaan hand sanitizer, ya sebelum ada wabah ini mungkin kita tanpa ragu walau telah beraktifitas langsung memegang makanan atau ngucek mata, itu semua normal, tapi ya jorok sih apalagi buat hal yang berkaitan dengan makanan.

Hal lain yang berubah adalah kerja dari rumah. Untuk sebagian orang terlebih yang bekerja di startup, kerja dari rumah ini merupakan hal yang biasa, namun untuk sebagian lainnya ini merupakan hal yang baru. Saya sendiri sudah melakukan kerja dari rumah atau biasa disebut WFH sejak dari 12 Maret hingga tulisan ini dibuat dan jika mengikuti jadwal dari kantor, kembali masuk di 2 Juni.

Dari saya sendiri WFH ini bukanlah hal yang baru, sebelum ada wabah ini bisa saja dalam satu bulan saya ada mengajukan WFH, banyak alasan untuk melakukannya, salah satunya adalah “kerjaan nanggung”. Untuk WFH saat ini di minggu-minggu awal masih terasa nyaman dan tidak ada yang aneh rasanya saat melaksanakan WFH ini, namun di minggu ke tiga mulai ada rasa jenuh, terlebih karena saya tinggal di apartemen yang tidak terlalu besar, rasanya saya sudah sangat hafal jumlah langkah dari kamar ke dapur serta sekarang sudah tau dimana posisi bagus untuk menyimpan handphone supaya dapat sinyal yang kuat.

pandemi Corona

fig: pandemi Corona

Namun semua rasa jenuh itu hilang sesaat saya melihat banyak pemberitaan akan dampak dari wabah ini. Saya merasa sangat bersyukur karena masih dapat bekerja seperti biasa tanpa kendala, berbeda dengan sodara-sodara saya yang tidak memungkinkan untuk kerja dari rumah. Semoga semua lekas kembali normal.